Utusan Malaysia di India dipanggil atas pernyataan undang-undang kewarganegaraan oleh Dr Mahathir: Laporan

0 Comments

PETALING JAYA (THE STAR/ASIA NEWS NETWORK) – Kementerian Luar Negeri India memanggil penjabat kepala misi Malaysia di negara itu untuk menyampaikan ketidaksenangannya atas pernyataan Perdana Menteri Mahathir Mohamad tentang Undang-Undang Amendemen Kewarganegaraan (CAA) New Delhi yang baru-baru ini disetujui, lapor sebuah situs berita India.

The Wire mengatakan utusan itu dipanggil ke kementerian pada hari Sabtu (21 Desember), satu hari setelah kementerian India mengeluarkan pernyataan yang mengatakan bahwa pernyataan Tun Dr Mahathir secara faktual tidak benar dan mengatakan kepadanya untuk tidak mengomentari urusan dalam negeri India.

Kementerian Luar Negeri India mengatakan Mahathir “sekali lagi berkomentar tentang masalah yang sepenuhnya internal India”.

Mahathir baru-baru ini juga mengacak-acak bulu di India karena komentarnya tentang situasi di Kashmir.

The Wire mengutip sumber-sumber yang mengatakan pejabat Komisi Tinggi Malaysia diberitahu bahwa “pernyataan seperti itu tidak sesuai dengan praktik diplomatik yang diterima untuk tidak campur tangan dalam urusan internal masing-masing, atau dengan keadaan hubungan bilateral kita”.

“Juga disampaikan bahwa pernyataan seperti itu kurang informasi dan tidak sensitif. Malaysia diminta untuk mengambil pandangan jangka panjang dan strategis dari hubungan bilateral,” tambah sumber yang dikutip oleh The Wire.

Mahathir mengatakan bahwa undang-undang baru India disesalkan, karena diskriminatif terhadap umat Islam.

Perdana Menteri mengatakan dia menyesal melihat India, sebuah negara sekuler, bertindak untuk mencabut kewarganegaraan beberapa Muslim.

“Orang-orang sudah sekarat karena undang-undang ini, jadi mengapa ada keharusan untuk melakukan hal ini ketika selama ini, selama hampir 70 tahun, mereka telah hidup bersama sebagai warga negara tanpa masalah? Jika kita melakukannya di sini, Anda tahu apa yang akan terjadi.

“Akan ada kekacauan, akan ada ketidakstabilan dan semua orang akan menderita,” katanya kepada wartawan setelah mengunjungi pusat media selama KTT Kuala Lumpur Jumat lalu.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Related Posts