Dubai (ANTARA) – Sebuah koalisi pimpinan Saudi telah memulai operasi militer terhadap gerakan Houthi Yaman setelah meningkatkan serangan rudal dan pesawat tak berawak lintas batas di Arab Saudi, televisi pemerintah Saudi melaporkan pada Rabu (1 Juli).
Di Yaman, TV Al Masirah yang dikelola Houthi melaporkan serangan udara di ibukota provinsi Sanaa, Marib, al-Jouf, al-Bayda, Hajjah dan Saada sepanjang hari dan hingga malam.
Warga di Sanaa menggambarkan serangan udara itu sebagai kekerasan. Al Masirah mengatakan pada Rabu malam sejumlah orang terluka di sana.
Koalisi yang didukung Barat dengan Arab Saudi dan UEA sebagai mitra utama telah memerangi gerakan Houthi yang selaras dengan Iran selama lima tahun. Koalisi mengatakan sebelumnya bahwa akan ada konferensi pers tentang operasi yang bertujuan untuk menetralisir kemampuan militer Houthi, saluran Al-Ekhbariya dan TV Al Arabiya milik Saudi mengatakan.
Pekan lalu, pejuang Houthi menembakkan rudal yang mencapai ibukota Saudi Riyadh dalam serangan pertama sejak gencatan senjata enam minggu yang dipicu oleh epidemi virus corona baru berakhir pada akhir Mei. Koalisi mengatakan pihaknya mencegat serangan itu.
Koalisi melakukan intervensi di Yaman pada Maret 2015 setelah Houthi menggulingkan pemerintah yang didukung Saudi dari ibukota, Sanaa, pada akhir 2014. Houthi mengatakan mereka memerangi sistem yang korup.
Konflik ini sebagian besar dilihat di wilayah tersebut sebagai perang proksi antara Arab Saudi dan Iran.