KUALA LUMPUR – Perdana Menteri Malaysia Muhyiddin Yassin menerima dorongan besar pada hari Kamis (2 Juli) ketika sekutunya di UMNO dan Parti Islam SeMalaysia (PAS) setuju untuk menunjuknya sebagai kandidat perdana menteri mereka jika mereka memenangkan pemilihan umum berikutnya.
Pertunjukan persatuan oleh dua sekutu utama dalam aliansi informal Perikatan Nasional (PN) yang memerintah Malaysia terjadi setelah berbulan-bulan ketidakpastian bagi Tan Sri Muhyiddin dan faksinya, Parti Pribumi Bersatu Malaysia, sejak PN berkuasa pada akhir Februari dengan pengunduran diri mengejutkan Perdana Menteri Mahathir Mohamad.
Baik pemimpin UMNO dan PAS mengatakan mereka tidak ingin memberi Bersatu alokasi kursi untuk pemilihan umum berikutnya, karena ketiga partai bergumul untuk bangsal mayoritas Melayu-Muslim yang sama di Semenanjung Malaysia dalam pemilihan nasional 2018.
Jajak pendapat nasional berikutnya dijadwalkan pada tahun 2023, tetapi ada beberapa harapan bahwa itu bisa diadakan tahun ini.
Beberapa pemimpin Umno juga menyeru Bersatu, yang pemimpinnya terdiri daripada ramai bekas ketua Umno, untuk dimasukkan ke dalam UMNO.
Tetapi pada hari Kamis, sekretaris jenderal UMNO Annuar Musa mengatakan kepada wartawan bahwa partainya dan PAS telah sepakat untuk menunjuk Muhyiddin sebagai kandidat perdana menteri untuk pemilihan umum berikutnya, berita online The Star mengutipnya.
Tan Sri Annuar berkata UMNO dan PAS bersetuju dengan pendirian ini berikutan mesyuarat antara mereka dua minggu lalu.
Dalam politik Malaysia yang membingungkan tentang pergeseran aliansi, UMNO dan PAS memiliki kendaraan politik formal yang disebut Muafakat Nasional (Konsensus Nasional) yang telah melihat mereka bekerja dengan sukses dalam pemilihan sela baru-baru ini.
“Selama pertemuan, kami sepakat untuk menunjuk dia (PM Muhyiddin) sebagai perdana menteri jika kami memenangkan pemilihan umum,” kata Annuar, menurut The Star.