Puluhan orang akan diinterogasi atas klaim Najib Razak memberi perintah pembunuhan kepada Altantuya: kepala polisi Malaysia

0 Comments

KUALA LUMPUR (THE STAR/ASIA NEWS NETWORK) – Puluhan orang akan dipanggil sehubungan dengan deklarasi hukum yang dibuat oleh mantan komando polisi Azilah Hadri yang menuduh dia diperintahkan oleh mantan perdana menteri Malaysia Najib Razak untuk membunuh warga negara Mongolia Altantuya Shaariibuu, kata kepala polisi nasional Abdul Hamid Bador.

Tan Sri Abdul Hamid, Inspektur Jenderal Polisi, mengatakan polisi telah menyusun daftar saksi yang akan dipanggil untuk pernyataan mereka untuk diambil.

“Kami memiliki prosedur operasi standar untuk mengambil tindakan dalam masalah ini,” katanya, Senin (23 Desember).

Polisi tertinggi negara itu mengatakan polisi akan mengambil tindakan yang diperlukan pada setiap masalah yang menjadi perhatian publik.

“Kami juga akan menunggu instruksi khusus dari Kejaksaan Agung,” katanya dalam konferensi pers pada hari Senin setelah sebuah acara di Kuala Lumpur.

Klaim Azilah pertama kali muncul di media pada 16 Desember, setelah ia mengajukan deklarasi hukum sebagai bagian dari permohonannya agar hukuman dan hukuman mati atas pembunuhan Altantuya pada tahun 2006 ditinjau.

Menurut situs berita Malaysiakini, mantan kepala inspektur mengklaim dalam deklarasi hukumnya bahwa Najib telah memerintahkannya untuk “menangkap dan menghancurkan” Altantuya karena dia adalah “mata-mata asing” dan “ancaman terhadap keamanan nasional”.

“Saya bertanya kepada DPM apa yang dia maksud dengan menangkap dan menghancurkan mata-mata asing itu, dia menjawab: ‘Tembak untuk membunuh’, dan menunjukkannya dengan gerakan ‘menggorok tenggorokan’,” kata Azilah, 43.

Dia juga mengklaim bahwa Najib telah menyuruhnya untuk menghancurkan tubuh dengan bahan peledak untuk menghilangkan semua jejaknya, menambahkan bahwa Najib memperingatkannya untuk “berhati-hati” terhadap mata-mata itu dan bahwa dia akan mengklaim dia hamil.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Related Posts