KUALA LUMPUR – Lebih dari 300.000 rumah tangga di negara bagian Selangor Malaysia dilanda pemadaman air pada Sabtu (21 Desember) setelah polusi bau terdeteksi di sungai Semenyih.
Menurut pernyataan dari pemasok air Air Selangor, Instalasi Pengolahan Air Sungai Semenyih harus ditutup sepenuhnya pada Sabtu pagi, menyebabkan gangguan pasokan air yang tidak terjadwal untuk 328.957 akun pelanggan di 348 daerah di Petaling, Hulu Langat, Kuala Langat dan Sepang, lapor kantor berita nasional Bernama.
Perusahaan utilitas mengatakan tim pemantau sungai dari Air Selangor dan Lembaga Urus Air Selangor telah dimobilisasi untuk mengidentifikasi sumber polusi bau di sepanjang Sungai Semenyih dan anak-anak sungainya.
Ini telah mengaktifkan prosedur daruratnya untuk membantu pelanggan yang terkena dampak.
Air Selangor tidak menyatakan kapan pabrik akan beroperasi lagi atau kapan pasokan air akan dilanjutkan, hanya mengatakan kerangka waktu akan tergantung pada tingkat polusi.
Perusahaan sedang dalam proses mengidentifikasi penyebab polusi dan pihak-pihak yang bertanggung jawab, katanya dalam pernyataan itu.
Pabrik Sungai Semenyih telah ditutup sebelumnya karena insiden polusi serupa.
Pada bulan September itu menghentikan operasi, menyebabkan pemotongan air yang tidak terjadwal ke lebih dari 350.000 rumah tangga selama dua hari. Air Selangor mengatakan sumber airnya terkontaminasi oleh fasilitas pengolahan limbah di Bandar Bukit Mahkota, lapor The Star.
“Ini adalah insiden keempat tahun ini yang melibatkan pabrik utama, yang menyebabkan pemotongan air yang tidak terjadwal,” kata Air Selangor pada saat itu.