JAKARTA (AP) – Orang-orang bersenjata menembaki sebuah pesawat komersial kecil saat mendarat di provinsi Papua yang bergolak di Indonesia membawa sembilan penumpang, salah satu pilot pesawat mengatakan Sabtu (21 Desember). Tidak ada korban yang dilaporkan.
Serangan itu terjadi Jumat di distrik perbukitan Puncak, kubu separatis yang telah berjuang melawan pemerintahan Indonesia di wilayah kaya mineral tetapi miskin sejak awal 1960-an, kata co-pilot Indonesia Purwanto Condro Usodo.
Usodo mengatakan bahwa dia dan pilot Australia Michael Cumming awalnya tidak menyadari penembakan itu dan berhasil mendaratkan pesawat dengan selamat di bandara Beoga dari kota pertambangan Timika sampai penumpang mengatakan kepada mereka bahwa mereka melihat orang-orang bersenjata menyemprot pesawat dengan peluru saat mendarat.
Usodo mengatakan dalam sebuah video yang diperoleh The Associated Press pada hari Sabtu dari sebuah sumber di tentara Indonesia bahwa sekitar 30 menit kemudian, orang-orang bersenjata mencoba menembak orang-orang yang menurunkan persediaan dan barang bawaan dari pesawat.
Tetapi orang-orang bersenjata melarikan diri ke hutan setelah tentara di darat membalas tembakan, sementara pilot dan penumpang dievakuasi ke pos keamanan dekat bandara.
Tidak jelas apakah ada pria bersenjata yang tewas dalam baku tembak, yang berlangsung lebih dari tiga jam, kata Usodo.
Juru bicara militer tidak menjawab panggilan yang meminta komentar tentang penembakan itu, yang terjadi di tengah eskalasi serangan sejak 1 Desember oleh Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat, atau TPNPB, sayap militer Gerakan Papua Merdeka. Deklarasi kemerdekaan dari pemerintahan Belanda pada 1 Desember 1961, ditolak oleh Belanda dan kemudian oleh Indonesia.
Pemberontakan tingkat rendah untuk kemerdekaan telah membara di Papua sejak dipindahkan dari Belanda ke pemerintahan Indonesia pada tahun 1963. Wilayah itu, yang membentuk bagian barat pulau New Guinea, dimasukkan ke Indonesia pada tahun 1969 setelah pemungutan suara yang disponsori PBB yang sejak itu dianggap palsu.
Militer dan polisi Indonesia mengatakan sebelumnya bahwa tiga tentara dan seorang polisi telah tewas dalam bentrokan baru-baru ini di Papua, memicu ketakutan di antara penduduk wilayah mayoritas Kristen, dengan serangan datang tepat menjelang Natal.