Demam Babi Afrika: Sumatera Utara Habiskan 5 Miliar Rupiah untuk Mengubur Ribuan Babi Mati

0 Comments

Direktur Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan Kementerian, I Ketut Diarminta, mengatakan warga harus melaporkan kasus babi mati dan tidak menanganinya sendiri.

“Kami meminta orang-orang untuk melaporkan babi yang sakit atau mati. Jangan membuangnya di lingkungan atau ke sungai,” kata Ketut seperti dikutip oleh kantor berita Antara.

Wabah demam babi Afrika telah melanda China, Vietnam, Kamboja dan telah mengkhawatirkan negara-negara di tengah tidak adanya vaksin atau obat untuk penyakit ini.

Penyakit ini tidak menular ke manusia karena virus mati selama proses memasak. Tapi itu bisa mencemari babi lain yang terletak di dekat babi yang terinfeksi – hidup atau mati.

Menurut Xinhua, China telah memutuskan untuk memusnahkan semua babi yang terkena dampak di daerah yang terkena dampak sebagai tanggap darurat.

Edy mengatakan upaya pertama pemerintah daerah untuk mengatasi masalah ini adalah mendirikan posko darurat sehingga warga dapat melaporkan kasus.

Peternak, yang biasanya memelihara babi di kandang, telah diberitahu untuk menyimpannya di kandang dan memisahkan mereka yang diduga telah terinfeksi virus.

Ekskavator telah disiapkan untuk mengubur sejumlah besar babi mati.

Puluhan restoran di Medan yang menjual daging babi bakar Karo telah menutup bisnis mereka dalam empat bulan terakhir sebagai akibat dari masalah ini.

Sekretaris asosiasi lokal restoran babi panggang, Terbit Ginting, mengatakan restoran daging babi di Medan telah mengalami kerugian finansial sejak kematian babi secara besar-besaran.

“Banyak restoran babi panggang memutuskan untuk menutup bisnis mereka karena mereka menderita kerugian finansial,” kata Terbit.

Dia mengatakan bahwa sebelum wabah, sebuah restoran bisa menjual lima babi panggang sehari. Sekarang, banyak restoran merasa sulit untuk menjual bahkan satu.

Terbit mengatakan ini karena masyarakat takut mengkonsumsi daging babi meskipun pemerintah telah mengklarifikasi bahwa itu tidak akan membahayakan manusia.

Untuk meningkatkan minat masyarakat makan daging babi, Terbit mengatakan pihaknya mengadakan wisata kuliner hidangan daging babi di CBD Polonia, Medan.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Related Posts