Temuan penelitian dari Singapore Mental Health Study tentang prevalensi pengalaman masa kecil yang merugikan (ACE) di Singapura dan hubungannya dengan penyakit mental memiliki implikasi besar pada pemberian layanan kepada anak-anak, remaja dan keluarga mereka (Pengalaman masa kecil yang merugikan meningkatkan risiko penyakit mental kemudian, 25 Juni).
Mereka juga relevan bagi siapa saja yang memiliki interaksi reguler dengan anak-anak dan remaja, seperti pendidik, orang tua dan pengasuh, konselor, pekerja sosial dan pendukung sebaya.
Temuan penelitian ini (dan juga studi sebelumnya tentang ACE yang dilakukan di luar negeri) menunjukkan bahwa ACE adalah umum secara lokal.
Kita juga tahu bahwa trauma dapat berdampak pada kesehatan mental seseorang. Oleh karena itu, memiliki kesadaran dan pemahaman tentang trauma, dan apa yang dapat kita lakukan untuk berkontribusi dalam menurunkan prevalensi ACE dan masalah kesehatan mental terkait mereka di komunitas kita, adalah penting.
Menjadi trauma-informasi mencerminkan kesadaran dan pemahaman itu. Ini membutuhkan perubahan pola pikir dari “apa yang salah dengan Anda?” menjadi “apa yang terjadi pada Anda?”. Ini mengadopsi sikap hormat, kasih sayang dan memberikan perhatian dan perhatian.
Ini terjadi dalam interaksi seseorang dengan anak-anak, remaja dan keluarga mereka.
Penting untuk dipahami bahwa pengalaman positif dalam hubungan kita dapat membantu menyembuhkan, sementara pengalaman negatif dapat memperburuk masalah emosional dan psikologis.
Terkadang, kita mungkin tidak tahu pasti apakah anak atau remaja memiliki pengalaman yang berpotensi traumatis.
Tetapi jika kita mengadopsi mentalitas bahwa semua anak dan remaja mungkin memiliki sejarah trauma yang tidak diungkapkan, kita menjadi sadar dan lebih memperhatikan cara kita terlibat dan berinteraksi dengan mereka.
Oleh karena itu, kapasitas interaksi positif untuk menenangkan dan memvalidasi tidak boleh diremehkan. Dukungan sangat penting untuk proses pemulihan.
Celynn Chang
Manajer
Pusat Intervensi Klinis, Boys’ Town