Teheran (AFP) – Iran telah menangkap seorang pria yang dituduh membuka akun Facebook palsu atas nama beberapa menteri kabinet, kata juru bicara kehakiman Gholam Hossein Mohseni-Ejeie, Senin.
Dalam beberapa pekan terakhir, laporan menunjukkan beberapa menteri aktif di Facebook, tetapi para menteri membantah mereka memiliki akun media sosial, kata Mohseni-Ejeie, dikutip oleh kantor berita IRNA.
Penyelidikan diluncurkan dan seorang pria ditangkap karena telah membuka “akun palsu ini, dan dia sekarang di penjara”, tambah juru bicara itu. Identitas pria itu tidak segera diketahui dan juga tidak jelas bagaimana ia berhasil membuka akun karena akses ke situs web media sosial diblokir oleh pihak berwenang Iran.
Menteri Luar Negeri Mohammad Javad Zarif adalah satu-satunya anggota pemerintah yang memiliki akun resmi di Facebook dan Twitter.
Iran memblokir akses ke jaringan semacam itu, serta blog politik dan situs pornografi, untuk menghentikan orang menjelajahi konten yang mungkin tidak bermoral atau merusak rezim Islam. Pihak berwenang menyediakan beberapa perusahaan swasta atau milik negara layanan “VPN nasional” yang memungkinkan mereka mengakses Internet.
Namun, pada 17 September, Facebook dan Twitter menjadi dapat diakses secara singkat karena apa yang dikatakan seorang pejabat Iran sebagai “kesalahan teknis”.
Menurut angka resmi, dari total populasi 75 juta di Iran, lebih dari 30 juta orang menggunakan Internet.