Penyelenggara karnaval Hari Singapura di Australia telah menarik kritik karena diduga menolak orang non-Singapura.
Beberapa warga Australia mengeluh karena dilarang menghadiri acara tersebut, menurut sebuah laporan di surat kabar Australia The Telegraph pada hari Selasa.
Acara di Royal Botanic Gardens, yang diadakan pada 12 Oktober di Sydney untuk pertama kalinya, diselenggarakan oleh Unit Singapura Luar Negeri di bawah Kantor Perdana Menteri dengan tujuan menjaga warga Singapura yang tinggal di luar negeri terhubung ke negara asal mereka.
Menurut situs web acara tersebut, Hari Singapura khusus untuk warga Singapura dan keluarga mereka. Untuk mendapatkan tiket masuk, orang juga harus melakukan pra-registrasi dan membawa tiket elektronik mereka.
Tetapi seorang pria Australia menelepon ke sebuah stasiun radio 2GB untuk mengeluh bahwa dia dan ayahnya telah ditolak karena “mereka bukan orang Singapura”, menimbulkan pertanyaan tentang diskriminasi.
Penjabat direktur eksekutif Royal Botanic Gardens Brett Summerell dikutip oleh Telegraph mengatakan bahwa ada beberapa “kekhawatiran masyarakat” atas situasi tersebut.
“Pemahaman saya adalah itu adalah acara pribadi dan mereka membayar biaya untuk menyewakan daerah itu,” katanya.
“Kami memiliki kekhawatiran awal atas orang-orang yang tidak diizinkan masuk tetapi mereka mengatakan kepada kami bahwa orang-orang hanya akan ditolak jika mencapai kapasitas penuh atau mereka tidak melakukan pra-pendaftaran online.”
Dalam edisi keenam sejak 2007, Hari Singapura tahun ini menarik lebih dari 6.000 warga Singapura dan menampilkan hidangan lokal seperti sate dan nasi ayam, serta musik dan pertunjukan.
Acara ini juga dihadiri oleh Wakil Perdana Menteri Teo Chee Hean dan Menteri di Kantor Perdana Menteri Grace Fu.