CEO Gojek Kevin Aluwi akan mundur

0 Comments

SINGAPURA (THE BUSINESS TIMES) – Kevin Aluwi, salah satu pendiri raksasa teknologi Indonesia Gojek, mengundurkan diri dari posisi chief executive dan menjadi komisaris GoTo.

Aluwi juga akan menjadi komisaris di usaha kendaraan listrik Gojek.

Transisi ini tunduk pada persetujuan pemegang saham pada rapat umum tahunan GoTo pada 28 Juni.

CEO Grup GoTo Andre Soelistyo akan mengambil peran dan tanggung jawab Aluwi.

Di bawah struktur dewan dua tingkat di Indonesia, dewan direksi bertanggung jawab atas operasi sehari-hari perusahaan, sementara dewan komisaris mengawasi direksi dan tidak memiliki kekuasaan eksekutif.

Mr Aluwi mengatakan dalam sebuah pernyataan pers: “Setelah hampir satu dekade memimpin Gojek, saya merasa bahwa waktunya tepat bagi saya untuk pindah ke peran yang kurang sehari-hari. Sebagai anggota dewan komisaris, saya akan terus terlibat di tingkat strategis dengan manajemen GoTo, dan juga memiliki lebih banyak waktu untuk mengeksplorasi minat pribadi saya dalam ruang teknologi.”

Dia menyebut dirinya “pembangun di hati” dan mengutip keterlibatan dalam bidang Web3, game, dan teknologi iklim yang berkembang.

Aluwi diperkirakan akan menjadi komisaris di Electrum, perusahaan patungan antara Gojek dan TBS Energi Utama yang bertujuan untuk membangun ekosistem kendaraan listrik roda dua di Indonesia.

Dia akan mengambil kursi veteran Google Caesar Sengupta di dewan komisaris GoTo, saat Sengupta mengundurkan diri untuk fokus pada start-up fintech-nya Arbo Works.

Bapak Sengupta akan terus menjabat sebagai komisaris di GoTo Financial, cabang layanan keuangan GoTo.

Pemegang saham juga akan memberikan suara pada 28 Juni untuk memperbarui pendelegasian wewenang kepada dewan komisaris untuk penerbitan saham baru, sehubungan dengan penawaran umum perdana internasional (IPO) yang diusulkan.

GoTo, yang dibentuk melalui penggabungan Gojek dan pemain e-commerce Tokopedia, telah bersusah payah untuk meyakinkan investor tentang jalan menuju profitabilitas.

Senin lalu, perusahaan membukukan kerugian bersih kuartal pertama sebesar 6,5 triliun rupiah (S $ 619 juta), yang lebih dari tiga kali lipat dari tahun lalu. Ini terjadi meskipun pendapatan bersih naik 65,5 persen menjadi 1,5 triliun rupiah.

Konter GoTo ditutup pada 330 rupiah pada hari Senin, turun 24 rupiah atau 6,78 persen. Saham perusahaan turun 2,4 persen dari harga IPO mereka sebesar 338 rupiah.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Related Posts